BANYUMAS- Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Banyumas menggelar diskusi dan kordinasi tindakan preventif penanggulangan kebakaran.
Musibah kebakaran pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh kelalaian manusia (human error) dengan dampak kerugian harta benda, stagnasi atau terhentinya usaha, terhambatnya perekonomian dan pemerintahan bahkan berkemungkinan timbulnya korban jiwa.
Acara diskusi tindakan preventif penanggulangan Kebakaran tersebut digelar secara online melalui zoom meeting, Rabu malam (14/06/2023) jam 19:00 - 21:00 Wib.
Diskusi dipimpin oleh Ketua BPC PHRI Banyumas Irianto, Moderator Deddy Simatupang, nara sumber unsur Disdamkar Kabupaten Banyumas, Ponco.
Adapun pembahasan didkusi mengenai persiapan awal dan teknis pelaksanaan giat bimbingan, pelatihan usaha preventif tanggap kebakaran, bagaimana cara pelaksanaan pemadaman, prosedur emergensi evakuasi, oleh team Disdamkar kepada anggota PHRI Banyumas.
Kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi pengurus BPC PHRI kepada anggota PHRI Banyumas. Pelaksanaan salah satu program kerja pengurus yang sudah dijadwalkan, akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2023.
Baca juga:
Padepokan SH Terate Madiun Memutih Hari Ini
|
Hadir kesempatan itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Banyumas, Ketua, pengurus harian dan anggota PHRI kabupaten Banyumas
Diskusi online dipandu oleh Moderator Deddy Simatupang dimulai dengan perkenalan dan penjelasan singkat maksud dan tujuan dari giat diskusi, sebagai upaya menambah wawasan dan ketrampilan semua anggota PHRI Banyumas dalam sebuah tindakan preventif penanggulangan kebakaran khususnya diinternal anggota PHRI Banyumas.
Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Banyumas Ponco menyampaikan bagaimana sebuah usaha preventif tanggap kebakaran. Diantaranya ada kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang pemadam kebakaran, adanya SOP cara pengoperasian pada tabung pemadam, pastikan listrik/api telah padam sebelum meniggalkan tempat kerja khususnya yang tidak lagi membutuhkan kelistrikan, dan usahakan bak kamar mandi selalu penuh.
"Dalam pelaksanaan pemadaman, selalu siap mental dan jangan panik, perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api), membelakangi arah angin menghindar dari sisi lain, semprotkan/arahkan pada sumber api, harus tahu jenis benda yang terbakar, usahakan mengatur dan menahan nafas, " jelasnya.
Kordinator Kegiatan, Ketua bidang hukum BPC PHRI Kabupaten Banyumas Andri Susanto menyampaikan pentingnya mengetahui prosedur singkat emergensi evakuasi bunyikan/tekan alarm terdekat, keluar lewat pintu terdekat, berkumpul ditempat yang berjarak minimal 30 meter dari sumber kebakaran, beritahu petugas emergensi mengenai orang-orang yang ada didalam, beritahu petugas emergensi mengenai alasan pengosongan ruangan, jangan masuk kedalam gedung lagi sampai dijinkan oleh yang berwenang.
"Bimbingan dan pelatihan akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan bergiliran tempatnya, untuk pelatihan pertama akan dilaksanakan minggu depan bertempat di lingkungan Java Heritage Hotel Purwokerto, " katanya.
Sebelumnya Ketua BPC PHRI Banyumas Irianto, menyampaikan ketegasan, bahwa kebakaran memang meninggalkan dampak yang cukup besar maka dari itu upaya pencegahan lebih baik daripada upaya penanggulangan kebakaran.
"Data menunjukkan kejadian kebakaran yang menimpa bangunan perumahan/pemukiman penduduk pada umumnya terbakar habis karena menggunakan bahan/elemen yang mudah terbakar. Sedangkan pada bangunan gedung dengan rangka beton masih meninggalkan sisa rangka fisik, " tandasnya.
Terlihat antusiasme dari seluruh peserta zoom meeting yang mengikuti diskusi tindakan preventif penanggulangan kebakaran, terbukti peserta berani melakukan tanya jawab serta sangat berharap untuk segera dilaksanakan kegiatan bimbingan dan pelatihan praktek simulasi kebakaran tersebut.
Redaktur : JIS Agung
Kontributor : Djarmanto-YF2DOI